Sering Merasa Kesepian? Ini Dampaknya Bagi Fisik dan Jiwa!

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : Fairuz Fakhrana Linati, S.Psi
Sering kesepian bisa membuat Anda lebih rentan terhadap gangguan psikologis - AlteaCare | Foto: tawatchai07/Freepik

Sering kesepian bisa membuat Anda lebih rentan terhadap gangguan psikologis - AlteaCare | Foto: tawatchai07/Freepik

Senin, 03 April 2023

Setiap orang pasti pernah merasa kesepian dalam hidupnya. Misalnya, ketika baru pindah ke tempat kerja baru. Atau, saat tidak diajak hangout oleh teman di akhir minggu.

Beberapa tahun terakhir, rasa kesepian bisa dibilang sudah jadi salah satu gangguan kronis yang dialami begitu banyak orang. Menurut data, sekitar 20% orang berusia 16 tahun ke atas di Inggris mengaku sering kesepian.

Penyebab seseorang merasa kesepian bisa cukup kompleks, mulai dari perubahan hidup, kondisi kesehatan mental, hingga rendahnya self-esteem. Selain itu, rasa kesepian juga bisa berkaitan dengan kepribadian seseorang.

Yang perlu diperhatikan adalah adanya kaitan erat antara perasaan terisolasi dengan stres. Sebab, efeknya bisa buruk bagi kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan, selain berdampak pada emosi atau psikis, kesepian juga berpengaruh pada kesehatan fisik kita.

Lalu, apa saja dampaknya kalau kita sering merasa kesepian dalam hidup ini?

Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Dampak Bila Sering Merasa Kesepian Menurut Psikologi

Sering menyendiri bukan berarti kita lantas kesepian, Sobat Altea! Sebab, kesepian lebih merujuk pada keadaan ketika kita merasa terasing dari orang di sekitar. Jadi, ini lebih merujuk pada sisi pikiran dan emosional kita.

Siapa pun bisa merasa kesepian,baik tua atau muda, kaya atau miskin–semua pasti pernah merasakannya. Para ahli menggambarkan kesepian bagaikan kelaparan. Saat lapar, kita jadi ingin makan. Sementara saat kesepian, diri kita begitu menginginkan adanya interaksi sosial.

Ini tidak mengherankan, sebab, bersosialisasi adalah kebutuhan dasar manusia. Sejak di zaman purba, manusia memiliki dorongan untuk hidup berkelompok agar bisa bertahan hidup.

Namun, perubahan terjadi seiring dengan perkembangan zaman, terutama di masa pandemi. Penelitian di Amerika Serikat mengungkap, pandemi turut berimbas pada menurunnya jalinan persahabatan. Dalam waktu setahun saja setelah pandemi, riset mengungkap sekitar 13% wanita dan 8% pria berusia 30-49 tahun hilang kontak dengan sebagian besar temannya.,

Beberapa perubahan ini pun tampak akibat semakin banyaknya orang yang merasa kesepian dalam hidupnya:

1. Rentan Mengalami Depresi

Studi memaparkan, kondisi terisolasi secara sosial bisa berdampak pada kesehatan mental kita. Sering merasa kesepian bisa meningkatkan risiko kita mengalami gangguan kecemasan dan depresi.

Selain itu, rasa sepi ini pada akhirnya bisa meningkatkan kecenderungan untuk bertindak nekat, misalnya saja bunuh diri.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Apa Perbedaan Stres dan Depresi?

2. Tekanan Darah Melonjak

Tidak hanya makanan atau gaya hidup yang bisa bikin kita tidak sehat, kesepian juga ternyata bisa bikin tekanan darah jadi naik.

Menurut sebuah studi di Antioxidants & Redox Signaling, kesepian yang berlarut-larut sampai mengisolasi diri bisa memicu terjadinya hipertensi. Pada akhirnya, kita pun jadi lebih berisiko mengalami gangguan kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.

3. Penurunan Fungsi Otak

Kondisi ini sebenarnya wajar bila dialami seiring bertambahnya usia. Tapi, termasuk tidak normal bila kita mengalaminya akibat merasa kesepian yang berkepanjangan.

Menurut studi, sering merasa kesepian bisa berpengaruh pada struktur otak manusia. Bila seharusnya satu sel dengan lainnya saling terhubung, ikatan sel malah jadi melemah.

Sementara penelitian di Frontiers in Psychology menyebutkan, kesepian bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia atau pikun sebesar 15-64%.

4. Diabetes

Sering terisolasi membuat orang jadi tambah stres. Sementara itu, kondisi stres berkepanjangan salah satunya juga bisa membuat kadar gula darah jadi meningkat.

Mengutip Healthline, ternyata ada hubungan antara orang yang kesepian dengan kondisi tidak terkontrolnya kadar gula darah.

Semakin lama seseorang dalam kondisi ini, semakin tinggi peningkatan kadar gula darah, sehingga jadi lebih rentan mengalami diabetes tipe 2.

5. Menurunkan Fungsi Imun

Emosi yang tidak stabil akibat kesepian juga berpengaruh pada imun.

Sebab, kondisi stres bisa memicu respons “fight or flight”, yang sama seperti ketika tubuh sedang diserang oleh kuman dari luar. Sebagai perlindungan, tubuh pun lantas meningkatkan produksi monosit, yang kemudian meningkatkan peradangan dalam tubuh serta menurunkan respon antiviral.

Pada akhirnya, orang yang kesepian pun jadi gampang terserang oleh virus, sehingga mudah jatuh sakit.

Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Otak Jadi Lemot. Jadi Susah Fokus!

6. Lebih Sensitif

Kondisi terisolasi turut berpengaruh pada metabolisme tubuh. Otak pun jadi lebih responsif dengan keadaan luar.

Akibatnya, saat kita melihat orang lain akan muncul berbagai macam asumsi, yang bisa jadi ternyata tidak benar.
Misalnya, ketika orang lain menunjukkan ekspresi netral saat diajak bicara, kita bisa saja menganggapnya sebagai ancaman. Akibatnya, kita merespons orang tersebut secara negatif.

Itulah beberapa dampak yang bisa terjadi ketika kita sering merasa kesepian.

Sobat Altea yang saat ini sedang merasa tidak tenang, cemas, ataupun tertekan akibat kesepian, jangan takut bercerita pada psikolog berpengalaman di AlteaCare, ya. Anda bisa pilih layanan konseling lewat menu Emotional Healing yang ada di aplikasi.

Yuk, gunakan AlteaCare dan atur jadwal dengan psikolog maupun konselor psikologis sekarang!





Sumber:

  • Christina R. Victor. (2021). Is Loneliness a Cause or Consequence of Dementia? A Public Health Analysis of the Literature. Frontiers Psychology
  • Frones Ivar. (2015). Socialization as Biological-Social Interaction. The Autonomous Child, page 79-88
  • Healthline. Diakses pada September 2022. What to Know About Loneliness and Diabetes
  • Insider. Diakses pada September 2022. When you're lonely, your brain craves social interaction like it desires food, according to new research
  • Medical News Today. Diakses pada September 2022. Loneliness alters the immune system to cause illness, study finds
  • The New York Times. Diakses pada September. How Many Friends Do You Really Need?
  • Tulane University. Diakses pada September 2022. Understanding the Effects of Social Isolation on Mental Health
  • Xia, N., & Li, H. (2017). Loneliness, Social Isolation, and Cardiovascular Health. Antioxidants & Redox Signaling, 28(9): 837–851
0 Disukai
0 Komentar